Bloomberg Technoz, Jakarta - Terjadi gempa di Laut Karibia, barat daya Cayman dengan kekuatan 7,6 skala Richter dengan potensi tsunami seperti disampaikan dalam laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Manajemen Bahaya Kepulauan Cayman mendesak penduduk di dekat pantai untuk pindah ke daratan dan ke tempat yang lebih tinggi. Dikatakan bahwa ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 0,3 hingga 1 meter.
Gubernur Puerto Rico Jenniffer González Colón mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia telah melakukan kontak dengan badan-badan darurat setelah peringatan tsunami.
Pemerintah Dominika mengeluarkan peringatan tsunami dan merekomendasikan penduduk di pesisir pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi “lebih dari 20 meter dan 2 kilometer ke pedalaman.” Tak lama berselang membatalkan peringatan tersebut.
Pemerintah Kuba meminta orang-orang untuk meninggalkan daerah tepi pantai. Pada bagian lain, Departemen Meteorologi Bahama mengeluarkan peringatan tsunami dan imbau warganya untuk “waspada”.
U.S. National Tsunami Warning Center mengatakan tidak ada peringatan tsunami untuk daratan AS, tetapi mengeluarkan peringatan tsunami untuk Puerto Rico dan Kepulauan Virgin AS, yang kemudian dibatalkan.
“Meskipun peringatan telah berakhir, arus yang kuat dan tidak biasa dapat terus berlanjut. Berhati-hatilah di dekat air dan berhati-hatilah,” kata U.S. National Tsunami Warning Center dilansir dari BBC, Minggu (9/2/2025).
Tsunami berpeluang terjadi pasca gempa pada 18.23 waktu setempat hari Sabtu (8/2/2025) dengan kedalaman 10 km, terang USGS dilaporkan 9News.
Pusat gempa terletak sekitar 209 kilometer (km) selatan-barat daya George Town di Kepulauan Cayman. Pejabat di USGS juga menerangkan bahwa pusat gempa berada sekitar 32,1 km di sebelah utara Honduras.
USGS mengatakan bahwa gempa bumi besar di lokasi pertemuan lempeng tersebut bukanlah hal yang tak terduga. Pada tahun 2018, gempa berkekuatan 7,5 SR terjadi di sekitar lokasi hari ini dan menyebabkan beberapa kerusakan dan tsunami kecil.
(fik/wep)
