Bursa Saham Asia Diprediksi Menguat di Tengah Volatilitas Global
News
06 February 2025 06:20

Richard Henderson - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan akan mengalami kenaikan pada Kamis (06/02/2025) setelah saham dan obligasi di Wall Street menguat, meskipun pekan ini diwarnai oleh ketidakpastian akibat tarif dagang, laporan keuangan teknologi yang lesu, serta data ekonomi AS yang bervariasi.
Kontrak berjangka Jepang, Australia, dan Hong Kong tercatat mengalami kenaikan tipis. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 mencatat kenaikan selama dua hari berturut-turut pada Rabu, memperpanjang pemulihan setelah penurunan pada Senin.
Pasar obligasi AS mengalami penguatan pada Rabu, dengan imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun turun sembilan basis poin menjadi 4,42%, sementara imbal hasil obligasi tenor dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan moneter turun tiga basis poin menjadi 4,18%. Kedua angka ini merupakan level terendah sejak pertengahan Desember. Imbal hasil obligasi Australia juga mengalami penurunan pada Kamis pagi.
Pelemahan imbal hasil obligasi menekan nilai dolar AS. Indeks yang mengukur kekuatan dolar turun 0,2% ke level terendah dalam sepekan, menghapus kenaikan sebelumnya yang dipicu oleh berita tarif baru Presiden Donald Trump terhadap Meksiko, Kanada, dan China.