Logo Bloomberg Technoz

Kata PBNU Soal Investor Tambang Batu Bara di Kaltim

Azura Yumna Ramadani Purnama
03 February 2025 19:20

KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). (Tangkapan Layar Instagram yahyacholilstaquf)
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). (Tangkapan Layar Instagram yahyacholilstaquf)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengaku masih belum mendapatkan investor untuk berinvestasi pada lahan tambang batu bara di Kalimantan Timur. PBNU memang telah menerima izin usaha pertambangan pada wilayah eks perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan, proses penetapan investor masih proses seleksi tentang sosok penanam modal. Dia pun mengklaim akan segera mengumumkan kepada masyarakat usai mendapatkan investor pada bekas tambang KPC seluas 26.000 hektar tersebut.

“Belum, belum. Pada saatnya nanti akan dilaporkan. Masih dalam proses,” ungkap Yahya ketika ditemui awak media, di Istana Negara, Senin (3/2/2025). “Masih sedang cari, bicara sana sini lah.”

PBNU merupakan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan pertama yang mendapatkan lahan tambang eks PKP2B dari pemerintah. Lahan eks PKP2B yang diterima NU adalah bekas tambang KPC seluas 26.000 hektare.

KPC merupakan salah satu entitas tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), emiten milik Grup Bakrie yang kini dikendalikan bersama dengan Grup Salim.