Kejatuhan harga batu bara telah memukul performa industri pertambangan di berbagai negara, salah satunya di China. Secara umum, laba industri di China pada 2024 turun 3,3% dari tahun sebelumnya.
Khusus batu bara, laba industri ini anjlok 22% tahun lalu. Melimpahnya produksi di tengah harga yang sudah rendah ternyata tidak mampu terserap, seiring perlambatan ekonomi China.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana dengan perkiraan harga batu bara hari ini? Apakah bisa naik lagi atau kembali terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih terjebak di zona bearish. Tercermin dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 30,98. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Menariknya, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 85,38. Sudah di atas 80 yang artinya jenuh beli (overbought).
Meski demikian, sejatinya harga batu bara masih berpeluang naik. Target resisten terdekat adalah US$ 117/ton. Jika tertembus, maka target selanjutnya adalah US$ 119/ton.
Adapun target support terdekat ada di US$ 109/ton. Penembusan di titik ini berisiko menyebabkan harga batu bara turun ke arah US$ 107/ton.
(aji)






























