Trump Tunda Tarif ke China, Rupiah Hari Ini Bisa Semringah
Tim Riset Bloomberg Technoz
21 January 2025 07:50

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah memiliki peluang penguatan di tengah perkembangan sentimen pasar global pasca inaugurasi Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 kemarin dan keputusan penundaan kebijakan tarif impor.
Indeks dolar AS melemah menyentuh level terendah 107,95 setelah Trump mengumumkan penundaan kebijakan tarif impor yang paling diantisipasi oleh pasar. Meski setelah itu indeks dolar AS masih ditutup lebih kuat di 109,34, namun secara umum kelegaan untuk sementara melingkupi suasana kebatinan pasar.
Indeks dolar AS yang lebih lemah, memberi ruang bagi rupiah offshore untuk menguat. Mengacu data Bloomberg, rupiah Non Deliverable Forward ditutup menguat cukup meyakinkan, hingga 0,52% di level Rp16.323/US$.
Meski pagi ini rupiah NDF offshore kembali bergerak melemah di kisaran Rp16.359/US$ pada pukul 07:07 WIB, level itu lebih kuat dibanding posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp16.360/US$, mengisyaratkan ada peluang penguatan hari ini bagi mata uang Indonesia.
Pada pembukaan pasar spot Selasa pagi, mata uang Asia dibuka menguat melanjutkan reli yang terjadi kemarin. Ringgit memimpin penguatan dengan kenaikan nilai 0,73%, lalu baht 0,57%, won Korea Selatan 0,43%, yen 0,35%, dolar Singapura 0,16%, yuan offshore 0,10%.
































