Logo Bloomberg Technoz

Bursa Saham Asia Siap Menguat usai Penundaan Tarif Trump

News
21 January 2025 06:40

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Matthew Burgess - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan akan menguat pada perdagangan awal setelah Presiden Donald Trump memilih untuk menunda penerapan tarif perdagangan besar-besaran pada hari pertama masa jabatannya.

Kontrak berjangka saham di Australia, Jepang, Hong Kong, dan China daratan semua menunjukkan prospek kenaikan saat pasar dibuka, begitu juga dengan rekan-rekan mereka di AS. Mata uang Asia pun diperkirakan menguat setelah indeks Bloomberg yang mengukur dolar AS jatuh lebih dari 1% pada hari Senin (20/01/2025). Obligasi Australia pun mengalami lonjakan.


Setelah dilantik pada Senin, Trump berjanji untuk menandatangani serangkaian perintah eksekutif, termasuk satu yang menyatakan keadaan darurat nasional di perbatasan AS-Meksiko. Namun untuk saat ini, tindakan eksekutif tersebut tidak akan mencakup tarif baru terhadap tiga mitra dagang terbesar AS. Sebagai gantinya, Trump memerintahkan pemerintahannya untuk menangani praktik perdagangan tidak adil di seluruh dunia, menunjukkan bahwa ia akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dalam hubungan perdagangan.

“Fakta bahwa kita melihat tanda-tanda hubungan yang lebih bersahabat antara AS dan China, serta kemungkinan penerapan tarif yang lebih hati-hati, sangat baik untuk kawasan ini,” kata Kyle Rodda, analis senior di Capital.com di Melbourne. “Trump memang sangat berubah-ubah dan semua itu bisa berubah hanya dengan satu postingan di Twitter, tetapi untuk saat ini hal ini memberi kepercayaan pada investor bahwa yang terburuk dari perang dagang mungkin tidak akan terwujud.”

Grafik saham global. (Sumber: Bloomberg)