Logo Bloomberg Technoz

Pencabutan Tax Holiday Smelter RKEF Bakal Jaga Cadangan Nikel RI

Rezha Hadyan
08 May 2023 14:20

Ilustrasi Nikel (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Nikel (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Keputusan pemerintah menghapus insentif tax holiday bagi investasi baru fasilitas pengolahan atau smelter bijih nikel berbasis rotary kiln-electric furnace (RKEF) dinilai efektif untuk menjaga pasok bahan baku nikel dalam jangka panjang.

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan jumlah smelter berbasis teknologi pirometalurgi atau RKEF saat ini sudah terlalu banyak di Indonesia. 

Untuk diketahui, smelter RKEF menghasilkan feronikel sebagai bahan baku komoditas besi dan baja nirkarat. Smelter nikel RKEF membutuhkan bijih nikel kadar tinggi (saprolite) sebagai bahan bakunya.  Sebaliknya, untuk keperluan produksi baterai nikel, jenis yang dibutuhkan adalah nikel kadar rendah (limonite) yang diproses lewat smelter berteknologi high pressure acid leaching (HPAL).

Smelter nikel RKEF yang sudah beroperasi di Indonesia saat ini mencapai 27 unit. Keseluruhannya membutuhkan setidaknya 81 juta ton bijih nikel dengan kadar tinggi setiap tahunnya.

Pengeluaran izin yang tidak terkendali mengkhawatirkan ketersediaan bahan baku dalam jangka panjang.

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli

Masih terdapat smelter nikel RKEF yang dalam proses konstruksi sebanyak 32 unit. Adapun, cadangan bijih nikel kadar tinggi di atas 1,27% mencapai sekitar 2,6 miliar ton. Jika diakumulasi, smelter RKEF tersebut membutuhkan setidaknya 200—210 juta ton bijih nikel setiap tahunnya