Logo Bloomberg Technoz

Menurutnya, 45,28% masyarakat atau 50,12 juta jiwa melakukan perjalanan untuk berlibur tahun baru, 11,66% atau 12,90 juta untuk liburan natal, dan 40,06% atau 47,65 juta untuk pergi liburan Nataru.

“Dengan tujuan mudik antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Sumut, Jabodetabek, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, Sumatera Barat, Lampung, NTT, Maluku dan Papua,” tulisnya.

Dirinya menduga, perputaran uang tersebut akan merata di berbagai tujuan mudik dan wisata, utamanya pada sektor usaha transportasi udara, kereta api, bus, rental , angkutan logistik, travel, taksi online, angkutan laut, dan jasa angkutan laut.

Sarman menekankan bahwa sektor pariwisata dan pendukungnya akan menjadi sasaran utama perputaran uang dalam periode Nataru 2024/2025. Tak hanya pariwisata daerah dan penginapan, sektor UMKM juga diprediksi mendapatkan dampak dari perputaran uang Nataru 2024/2025.

“Skala industri tertentu akan mengalami peningkatan penjualan yang signifikan untuk  kebutuhan Natal dan Tahun baru khususnya produsen fashion, makanan dan minuman,” lanjutnya.

Dengan besaran perputaran uang di periode Nataru 2024/2025 dapat mencapai Rp100 triliun, Sarman mengaku optimis bahwa konsumsi rumah tangga akan terkerek dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024.

“Akan mampu memberikan kontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024 diatas  5% sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 bisa bertahan di angka 5%,” pungkasnya.

(dhf)

No more pages