Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Dibuka Menguat usai Rilis Data Inflasi AS

News
19 December 2025 06:40

Bursa asia (Dok Bloomberg)
Bursa asia (Dok Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan menguat setelah data inflasi Amerika Serikat yang lebih jinak memperkuat alasan bagi Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga, sementara meredanya kegelisahan di sektor teknologi turut menopang pasar saham AS.

Kontrak berjangka indeks saham Jepang, Australia, dan Hong Kong bergerak naik tipis pada awal perdagangan Jumat (19/12) di Asia, mengikuti kenaikan 0,8% pada indeks S&P 500 dan lonjakan 1,5% pada Nasdaq 100 pada Kamis.


Kenaikan saham teknologi didorong oleh prospek yang solid dari raksasa semikonduktor Micron Technology Inc, yang meredakan kekhawatiran belakangan ini terkait belanja kecerdasan buatan (AI) dan valuasi saham teknologi. Di sisi lain, saham raksasa apparel Nike Inc merosot lebih dari 5% pada perdagangan lanjutan akibat pelemahan berlanjut di China, sehingga sedikit mengurangi sentimen positif pada hari yang secara keseluruhan cukup kuat bagi pasar saham AS.

Inflasi AS menjadi sorotan utama, dengan pelaku pasar mengesampingkan sejumlah catatan kehati-hatian terkait data akibat penutupan pemerintahan baru-baru ini, dan lebih memusatkan perhatian pada laju kenaikan indeks harga konsumen yang merupakan yang paling lambat sejak awal 2021. Data inflasi yang melandai ini meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS turun, seiring kembali menguatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun turun tiga basis poin menjadi 4,12%.

Grafik inflasi IHK AS. (Sumber: Bloomberg)