Logo Bloomberg Technoz

Ramai Dunia Usaha Protes Formula UMP 2026: Industri Masih Lesu

Merinda Faradianti
18 December 2025 12:50

Pabrik PT NAYUEdi Cikarang, Jawa Barat, Rabu (15/10). (Bloomberg Technoz/Dinda Decembria)
Pabrik PT NAYUEdi Cikarang, Jawa Barat, Rabu (15/10). (Bloomberg Technoz/Dinda Decembria)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dunia usaha buka suara dan menyebut penetapan rentang nilai Alfa (α) sebesar 0,5-0,9 dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2025 tentang Pengupahan belum sejalan dengan ekspektasi pelaku usaha. 

Seperti diketahui, kalangan pengusaha mengusulkan agar nilai Alfa (α) berada pada kisaran 0,1-0,5, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan hidup layak (KHL) dan kemampuan riil dunia usaha. Lebih dari KHL, maka rentang Alfa (α) yang digunakan adalah 0,1-0,3.

Sedangkan rasio upah minimum kurang dari KHL maka rentang Alfa (α) yang digunakan dapat lebih tinggi, yaitu 0,3-0,5. Pendekatan ini dimaksudkan agar menghindari disparitas daerah yang semakin meruncing.


Ketua Umum Apindo dan Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin, Shinta W Kamdani mengatakan usulan tersebut disampaikan dengan mempertimbangkan kondisi riil dunia usaha yang saat ini masih menghadapi berbagai tantangan.

Katanya, data menunjukkan bahwa sejumlah sektor industri masih tumbuh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan mengalami kontraksi pada kuartal III 2025.