Airlangga Soal RI Potensi Resesi: Alarm Ada Suara Rendah & Tinggi
Azura Yumna Ramadani Purnama
30 November 2024 11:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Hasil survei Bloomberg terbaru terhadap 32 ekonom menunjukkan ekonomi Indonesia pada 2025 masih akan terjebak stagnan dengan capaian pertumbuhan di level 5%. Bahkan, para ekonom juga menilai ekonomi Indonesia berpotensi mengalami resesi dalam 12 bulan dengan probabilitas yang semakin besar, yakni mencapai 10%. Padahal, Juli lalu, risiko resesi ekonomi Indonesia masih 0%.
Menanggapi hasil survei itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berpendapat bahwa kondisi ekonomi secara global memang sedang menghangat, sehingga mempengaruhi situasi ekonomi nasional.
"Kan secara global dunia sedang hangat-hangatnya. Ya di mana-mana alarm tapi kan ada alarm yang sound-nya rendah ada yang pitch-nya tinggi," kata Airlangga usai menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024, Jumat (29/11/2024) malam.
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga juga meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tetap kuat dan terjaga, karena telah diakui oleh sejumlah lembaga keuangan global, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Sebelumnya, hasil survei Bloomberg terbaru menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2024 diperkirakan hanya tumbuh 4,93% secara tahunan (year-on-year/yoy). Perkiraan ini lebih rendah dibanding proyeksi pada survei sebelumnya, yakni di level 5%.