Logo Bloomberg Technoz

Tersedia pada 4 Desember, Mate 70 dan varian Pro-nya merupakan kelanjutan dari perangkat Huawei yang paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir, Mate 60.

Edisi tahun lalu, yang didukung oleh prosesor buatan China, membawa Huawei kembali ke pusat perhatian industri smartphone dan mengisyaratkan kemampuannya untuk mengatasi pembatasan perdagangan AS yang dirancang untuk memotongnya dari akses cip paling canggih.

HarmonyOS Next masih membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan lagi untuk meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi rencananya akan digunakan pada gadget yang akan datang, kata Richard Yu, Chariman grup bisnis konsumen Huawei.

Seri Mate 70, dengan harga mulai dari 5.499 yuan  atau US$760 untuk edisi 6,7 inch, akan menawarkan kinerja 40% lebih baik dari pendahulunya, sebagian karena HarmonyOS Next, kata eksekutif tersebut. Yu tidak mengungkapkan rincian prosesor yang menggerakkan ponsel tersebut. 

Huawei dapat memproduksi lebih dari 10 juta handset Mate 70 selama siklus, analis Counterpoint, Zhang Mengmeng, memperkirakan.

Huawei yang berbasis di Shenzhen diperkirakan akan menggunakan cip Kirin terbaru buatan sendiri untuk lini produk baru, meskipun peningkatan kinerjanya mungkin kurang signifikan dibandingkan dengan penawaran kelas atas Qualcomm Inc dan MediaTek Inc, menurut analis Bloomberg Intelligence, Charles Shum dan Sean Chen. 

“Hal ini menunjukkan bahwa ponsel Huawei yang baru mungkin akan kesulitan untuk menarik perhatian pengguna Android non-Huawei,” tulis mereka.

Peluncuran ini merupakan bagian penting dari langkah Huawei membebaskan diri dari sanksi AS selama bertahun-tahun. Perusahaan ini sekarang tidak dapat melanjutkan proses produksi cip 7nm untuk smartphone dan cip kecerdasan buatannya (AI) hingga setidaknya tahun 2026.

Hal ini terjadi pada saat para kompetitornya, seperti Apple, akan beralih ke teknologi 2nm untuk produk-produk utama, Bloomberg News melaporkan.

Perusahaan-perusahaan teknologi China lainnya juga sedang mencari cara untuk mengurangi ketergantungan mereka pada teknologi luar negeri. Xiaomi Corp sedang mempersiapkan prosesor seluler yang dirancang sendiri untuk smartphone mendatang dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada Qualcomm dan MediaTek.

Terlepas dari daftar hitam Washington dan tantangan teknis, Huawei berhasil meningkatkan penjualan selama tujuh kuartal terakhir, dengan bantuan bisnis smartphone yang berkembang. Pengiriman perangkat Huawei mencatat empat kuartal berturut-turut dengan pertumbuhan setidaknya dua digit di Tiongkok pada bulan September, menurut perusahaan riset IDC.

Huawei pada hari Selasa juga meluncurkan sejumlah produk lain termasuk tablet baru dan smartwatch berlapis emas seharga 23.999 yuan. Sebelumnya pada musim gugur, perusahaan ini memperkenalkan ponsel tiga layar pertama di dunia, yang juga ditenagai oleh chip yang dirancang sendiri.

(bbn)

No more pages
Bloomberg Billionaires Index Indonesia