Logo Bloomberg Technoz

Tesla Lagi Dihukum Investor, Valuasi Kini Tinggal US$500 Triliun

News
27 April 2023 15:10

Mobil Tesla terparkir di showroom Tesla di Vallejo, California, AS, Kamis (2/3/2023). (David Paul Morris/Bloomberg)
Mobil Tesla terparkir di showroom Tesla di Vallejo, California, AS, Kamis (2/3/2023). (David Paul Morris/Bloomberg)

Esha Dey- Bloomberg News 

Bloomberg - Aksi jual saham Tesla Inc. masih terus berlanjut yang membuat valuasi perusahaan yang didirikan Elon Musk ini sudah turun di bawah US$500 triliun atau setara Rp 7.300.000 triliun (asumsi Rp 14.600/US$). Aksi ini terjadi karena investor khawatir kebijakan pemotongan harga mobil listrik akan menggerogoti margin keuntungan perusahaan.

Pada penutupan perdagangan saham AS Rabu (26/4/2023), harga saham Tesla turun 4,3% menjadi US$153,75 per saham, terendah sejak 25 Januari. Perusahaan ini telah kehilangan kapitalisasi pasar lebih dari US$84 miliar selama lima sesi perdagangan sejak membukukan laba yang mengecewakan. Saham turun lebih dari 26% pada bulan April saja.

Kinerja keuangan Tesla kuartal I-2023 meleset dari ekspektasi analis. Hal yang paling signifikan adalah margin keuntungan yang anjlok yang menunjukkan strategi pemotongan harga agresif perusahaan tidak efektif. Para investor pun kebingungan ketika Elon Musk mengindikasikan akan terus menurunkan harga untuk membujuk calon pembeli.

Kendaraan listrik (EV) Tesla Inc. Model X dipamerkan selama Seoul Mobility Show di Goyang, Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

"Meskipun ada pemotongan harga yang signifikan, permintaan masih tampak menantang untuk Tesla dan elastisitas harga tampaknya kurang memadai daripada yang diyakini Tesla," tulis analis Bernstein Toni Sacconaghi. Ia menambahkan bahwa pemotongan harga telah dan akan merusak profitabilitas industri kendaraan listrik (termasuk Tesla).