Logo Bloomberg Technoz

BoK mempertahankan suku bunga acuan dalam 2 rapat terakhir. Pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan sedikit berada di bawah proyeksi sebelumnya yang sebesar 1,6% Pada saat yang sama, Gubernur Rhee Chang-yong menampik peluang penurunan suku bunga acuan sampai inflasi benar-benar mereda.

“Angka pertumbuhan ekonomi ini sedikit lebih tinggi dari perkiraan, tetapi apakah itu berkelanjutan? Angka ini mengindikasikan bahwa ekonomi masih mencari dasarnya,” kata Park Sang-hyun, Ekonom HI Investment & Securities Co.

Konsumsi domestik tumbuh positif pada Januari-Maret, yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Sementara belanja barang menjadi pemberat dengan kontraksi terdalam selama setidaknya 2 tahun terakhir.

Dari sisi lapangan usaha, manufaktur dan kesehatan bangkit dari kejatuhan pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan sektoral dipimpin oleh pertanian, sedangkan transportasi dan pergudangan melemah.

Ekonomi Korea Selatan terpukul oleh penurunan ekspor selama 6 bulan beruntun dan defisit neraca perdagangan yang mencapai rekor tertinggi pada Januari lalu. Sektor properti yang masih rentan serta peningkatan tensi Amerika Serikat (AS) dan China (2 mitra dagang terbesar Korea Selatan) memberi risiko bagi prospek pertumbuhan ekonomi ke depan.

Sementara itu, inflasi masih bergerak di atas target BoK yang sebesar 2%. Pada Maret, inflasi tercatat 4,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). 

Lima Anggota Dewan Gubernur BoK bulan ini menyatakan membuka diri terhadap puncak suku bunga (terminal rate) yang lebih tinggi. Artinya, suku bunga acuan bisa naik sekali lagi.

Sedangkan para analis berekspektasi BoK akan menahan suku bunga acuan setidaknya sampai akhir kuartal II-2023, menurut survei Bloomberg.

(bbn)

No more pages