Logo Bloomberg Technoz

Danny Lee-Bloomberg News

Bloomberg  - Seorang pria bernama Herman Yip (32) memborong tiket penerbangan All Nippon Airways (ANA) lewat website maskapai tersebut tanpa berpikir panjang lantaran harga yang amat murah. Diketahui terjadi gangguan di website ANA yang menyebabkan Yip bisa membeli sejumlah tiket dengan hanya $ 17.000 yakni setara dengan Rp 254.307.457 yang seharusnya secara total seharga $ 250.000 atau sekitar Rp 3.739.815.545 untuk kurs saat ini. Konversi mata uang di website ANA mengalami gangguan sehingga menyebabkan kesalahan konversi.

Yip bahkan membeli hingga 25 tiket termasuk tiket perjalanan pulang pergi dengan kelas termahal atau first class itu dari Jakarta ke Aruba via Tokyo dan  New York dengan hanya $890. Sementara beberapa tiket lainnya dengan kelas bisnis dia bayar hanya dengan $ 300, dilansir dari Bloomberg News.

Perusahaan ANA Holdings Ltd. pada Rabu menyatakan memang terjadi kekeliruan dalam website ANA untuk Vietnam tersebut karena adanya kesalahan konversi nilai mata uang. Namun maskapai penerbangan asal Jepang itu belum memberi kepastian apakah tiket-tiket akan valid digunakan. Keputusan soal hal tersebut akan disampaikan pada akhir April.

Perihal tiket yang jadi amat murah di website ANA disebutkan Yip bahkan berlangsung hingga sekitar 12 jam lamanya.

"Saya belum pasti apakah ANA akan menganggap tiket-tiket yang sudah dibeli bisa dipakai karena memang pasti dampaknya besar," kata Yip yang mengakses website itu dari Hong Kong dan memiliki usaha biro perjalanan.

Dia mengatakan mengetahui setidaknya ada 20 orang yang mengakses website saat terjadi miskalkulasi harga. Yip sendiri mengatakan karena melihat harga tiket yang sangat murah, langsung buru-buru memborongnya termasuk untuk anggota keluarganya tanpa menanyakan mereka terlebih dahulu.

"Saya bahkan enggak bertanya lagi apakah mau dan bisa pokoknya harus pesan secepatnya," kata Yip.

Tiket ANA (Bloomberg)

Apalagi kata dia setelah melakukan pemesanan, dia juga masih bisa mengganti lokasi keberangkatan dan tujuan seperti yang dilakukannya pada penerbangan Jakarta-Aruba yang awalnya Bangkok, kota yang sebenarnya lebih dekat dengan Hong Kong, negara tempatnya tinggal.

Diketahui insiden sejenis pernah dialami maskapai Cathay Pacific Airways Ltd. pada 2019 lalu. Pada saat itu kabin premium dijual hanya seharga ratusan dolar alih-alih ribuan dolar sebagaimana sewajarnya. Namun maskapai tersebut akhirnya menyatakan tiket yang dipesan tetap berlaku.

Yip yang mengambil kesempatan dari momen tersebut mengatakan apabila menemukan hal sejenis maka calon penumpang segeralah melakukan pemesanan tanpa pikir panjang. Pasalnya, opsi tanggal dan tujuan yang tersedia menurut dia memang tak banyak.

"Jika menemukan seperti ini misalnya jauh dari harga aslinya langsung pesan saja," kata dia.

"Apalagi pesanan itu bisa diganti dan juga dibatalkan, maskapai biasanya selalu ingin agar dibatalkan."

--Dengan asistensi Supriya Singh

(bbn)

No more pages