Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka melemah terbatas di tengah peningkatan tajam volatilitas pasar pagi ini menyusul kejatuhan bursa saham di Asia, yang terseret 'kebakaran' di Wall Street tadi malam.
Rupiah spot sempat menyentuh Rp15.530/US$ di awal transaksi, dan dalam 15 menit pertama nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat beringsut lebih kuat, menyentuh Rp15.498/US$, mencerminkan kenaikan nilai tipis 0,18% dibanding posisi hari sebelumnya.
Pergerakan rupiah berlangsung di tengah dinamika pasar valuta Asia yang cenderung bervariasi. Ringgit memimpin penguatan pagi ini hingga 0,4%, disusul rupiah dan yuan China masing-masing 0,14% dan 0,11%. Penguatan sebagian valuta berlangsung ketika indeks dolar AS melemah ke 101,68 pagi ini.
Namun, sebagian lagi valuta Asia masih terpantau melemah. Dolar Taiwan tergerus 0,17% sepertinya terseret kejatuhan pasar modal di negeri tersebut. Sedangkan won tergerus tipis 0,06%, baht dan dong juga turun 0,06% serta rupee India yang melemah terbatas 0,05%.
Gerak rupiah yang terbatas itu tidak bisa dilepaskan dari volatilitas di pasar saat ini. Pasar saham domestik yang tadi dibuka melemah terseret sentimen regional, berbalik menguat tipis 0,26% ke level 7.638.
Sedangkan pergerakan pasar surat utang RI juga bervariasi di mana mayoritas tenor Surat Berharga Negara (SBN) menunjukkan kenaikan harga. Yield SBN sebagian besar turun di mana tenor 10Y terkikis ke 6,667% dan tenor 2Y ke 6,512% disusul oleh tenor 5Y pagi ini di 6,570%.
(rui)