Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyatakan tengah mencari mitra perusahaan baru untuk bergabung dalam proyek smelter hidrometalurgi atau berbasis high pressure acid leaching (HPAL) di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Proyek smelter senilai sekitar US$2,1 miliar atau setara Rp32 triliun tersebut saat ini tengah digarap perseroan bersama mitranya, yakni Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou).
"Saat ini baru dua party, [tetapi] dari diskusi yang ada, Huayou akan menge-track partner ketiga," ujar Presiden Direktur INCO Febriany Eddy dalam paparan publik secara daring, Senin (26/8/2024).

Febriany menggarisbawahi rencana penambahan mitra tersebut mesti memenuhi sejumlah persyaratan seperti komitmen terhadap tata kelola lingkungan hingga sosial berdasarkan standar internasional.
Selain itu, dia juga memastikan proses pencarian mitra tersebut berjalan positif serta diharapkan rampung dalam waktu dekat. "Namun, diskusi masih belum mengerucut. Setelah nanti ada informasi lebih baik, maka kami tentu akan update ke pasar lagi," ujar dia.
Dalam proyek tersebut, INCO sendiri bertanggung jawab untuk pembangunan tambang, sedangkan mitra yang membentuk perusahaan patungan bakal bertanggung jawab dalam pembangunan smelter.
Hingga saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap penentuan studi lokasi pembangunan pabrik. Nantinya, pabrik itu bakal menghasilkan mixed hydroxide precipitate (MHP) yang menjadi bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.
Selain itu, fasilitas pengolahan tersebut juga ditargetkan sanggup memproduksi 60.000 ton nikel dan 5.000 ton kobalt per tahun dalam bentuk MHP.
(ibn/wdh)