Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Transaksi perdagangan aset digital kripto hingga Juni 2024 kembali turun Rp8,9 triliun atau sekitar 17,87% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm).

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menyatakan per Juni akumulasi transaksi bulanan aset kripto mencapai Rp40,85 triliun.

“Transaksi melambat menjadi dari Rp49,8 triliun pada Mei menjadi Rp40,85 triliun Juni 2024,” papar terang Hasan dalam paparan Rapat Dewan Komisioner Bulanan di Jakarta, Senin (5/8/2024).

Dengan data terbaru ini berarti telah terjadi tiga kali penurunan nilai transaksi aset kripto selama berturut–turut sepanjang periode April hingga Juni 2024.

Pada periode bulan April tercatat transaksi aset kripto masih Rp52,26 triliun, kemudian di Mei menjadi Rp49,8 triliun, kemudian menutup akhir semester I-2024 atau Juni, Rp40,85 triliun.

Meski menurun dalam periode bulanan sejak April, Hasan menegaskan bahwa akumulasi transaksi aset kripto masih tumbuh tiga kali lipat sepanjang semester I-2024 dibandingkan periode tahun lalu.

“Dari sisi transaksi kripto terjadi perlambatan namun secara year-on-year (yoy) masih terjadi kenaikan lebih dari tiga kali lipat,” paparHasan.

Data terbaru Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) pada akhir Juli disampaikan bahwa  nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 301,75 triliun.  Pencapaian ini berarti terjadi kenaikan 354,17% dibandingkan sebelumnya, Rp 66,44 triliun. 

Meski tren transaksi kripto secara bulanan turun sekitar 17% namun hal ini berkebalikan dengan total investor. Dimana per Juni 2024 jumlah investor, lanjut Hasan, mencapai 20,24 juta atau naik dari periode Mei 19,75 juta.

(mfd/wep)

No more pages