Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta Harga minyak dunia Brent diproyeksikan bisa menembus hingga level US$90/barel bila ketegangan politik di Timur Tengah meningkat dan menciptakan perang terbuka antara Palestina dan Israel, imbas pembunuhan salah seorang pemimpin Hamas; Ismail Haniyeh.

Ekonom Senior/Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menggarisbawahi kematian Haniyeh memang tidak serta-merta berkorelasi langsung dengan pembentukan harga minyak dunia. 

Akan tetapi, potensi eskalasi ketegangan geopolitik berupa aksi retaliasi hingga perang terbuka antara Israel dan Palestina imbas pembunuhan tersebutlah yang bakal memengaruhi pasokan dan distribusi harga minyak.

Walhasil, harga secara otomatis melambung dan menjauhi level US$80/barel di tengah pasokan yang menipis dan permintaan yang tetap tinggi.

“Ini bukan lagi menyangkut kelompok Hamas, tetapi sentimen negara antara Palestina dan Israel. Baik Israel dan Palestina, di belakangnya ada teman-temannya, dikhawatirkan kalau sampai gesekan dua negara merembet ke kubu masing-masing, itu akan menimbulkan peningkatan risiko geopolitik,” ujar Ryan saat dihubungi, Kamis (1/8/2024).

Eskalasi ketegangan di Timur Tengah usai tewasnya pimpinan Hamas./dok. Bloomberg

Bila friksi militer atau perang terbuka terjadi, kata Ryan, jalur-jalur transportasi kapal tanker pembawa minyak telak akan terganggu. Bukan hanya itu, perang terbuka juga berpotensi mengganggu operasional produksi minyak.

Sekadar catatan, Hamas sudah bersumpah akan membalas Israel atas kematian pemimpin mereka. Selain itu, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan telah memerintahkan serangan langsung terhadap Israel sebagai balasan atas pembunuhan.

Menurut laporan New York Times, mengutip tiga pejabat Iran yang tidak disebutkan identitasnya, Khamenei memberikan perintah tersebut dalam sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pada Rabu (31/07/2024) pagi.

Pemimpin tertinggi negara itu telah mengancam pembalasan secara terbuka dengan bahasa yang berapi-api tetapi dapat diprediksi. Membaca pernyataan di televisi pemerintah, dia mengatakan Iran memiliki "kewajiban untuk membalas" dan bahwa Israel harus menghadapi "hukuman berat."

Apalagi, perang terbuka biasanya mengincar kepentingan strategis dari negara yang diincar, seperti melakukan penyerangan terhadap sumur-sumur minyak. Dengan demikian, pasokan bakal makin terganggu.

Pergerakan harga minyak dunia sampai dengan 1 Agustus 2024./dok. Bloomberg

Rekam Historis

Secara historis, kata Ryan, ketegangan geopolitik seperti ini –yang diikuti aksi balasan secara milier – bakal mengerek harga minyak hingga ke level US$85/barel hingga US$90/barel. 

Dalam kondisi normal, Ryan mengatakan harga Brent hingga akhir tahun padahal hanya berada pada kisaran US$82/barel hingga US$84/barel.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik 0,8% menjadi US$81,52 per barel pada pukul 9:43 pagi hari ini di Singapura. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September juga naik 1% menjadi US$78,68/barel.

(dov/wdh)

No more pages