Investasi awal Buffett di perusahaan-perusahaan dagang yang mayoritas pendapatannya berasal dari bisnis energi, dilakukan ketika pandemi Covid membuat harga minyak turun. Semua perusahaan ini, kecuali satu perusahaan, divaluasi hanya setengah dari nilai asetnya ketika Buffett melakukan pembelaian awal.
Meski valuasi perusahaan itu sudah naik, beberapa masih diperdagangkan dengan harga lebih rendah dari indeks Topix Jepang.
Pernyataan Buffett untuk meningkatkan investasi di Jepang, menjadi 7,4 persen dari 5 persen pada 2020, membuat harga saham sejumlah perusahaan besar negara itu naik.
Investor kawakan berusia 92 tahun ini sedang berada di Jepang dan berencana bertemu dengan sejumlah pimpinan perusahaan untuk "berdiskusi soal bisnis mereka dan menegaskan dukungan kami," ujar Buffett kepada kantor berita Nikkei. Buffett sendiri tidak menyebut perusahaan-perusahaan yang akan ditemuinya itu.
Dalam wawancara ini, Buffett membandingkan lima trading house besar Jepang itu dengan Berkshire dan mengatakan niatnya melakukan bisnis dengan mereka.
"Kami akan menerima dengan tangan terbuka jika ada di antara kelima perusahaan itu yang datang dan berkata, "Kami sedang mempertimbangkan satu hal besar atau kami akan membeli sesuau dan kami mencari mitra atau apa pun," ujarnya seperti dikutip Nikkei.
Dia kemudian menambahkan bahwa meski dia tidak memiliki saham perusahaan besar Jepang, "Ada beberapa yang selalu saya perhatikan."
Lorraine Tan, direktur riset ekuitas Morningstar Asia, mengatakan bahwa langkah Buffett ini merupakan "pengingat bahwa masih ada kesempatan investasi menarik dengan harga bagus di Jepang."
"Sesuai dengan strategi dia yang kita ketahui, Buffett akan mencari perusahaan yang bagus secara manajemen dan kuat secara ekonomi tapi dianggap murah," kata Tan.
Perusahaan perdagangan Jepang atau sogo shosha, memiliki akar dalam perekonomian negara itu yang dimulai dari ratusan tahun lalu. Perusahaan-perusahaan ini menyediakan berbagai macam barang mulai dari energi hingga makanan.
Nilai Saham
Harga saham Mitsubishi Corp, perusahaan dagang terbesar di Jepang naik hingga 3 persen sejak awal Maret. Sementara saham Mitsui & Co, naik hingga 3,7 persen.
Indeks saham Jepang Topix juga terus naik setelah berita terkait rencana investasi Buffett ini.
Pernyataan Buffett ini "bisa mendorong investor asing untuk masuk ke bursa saham, terutama di saham-saham berharga," ujar Hiroshi Namioke dari T&D Asset Management.
Investor asing keluar dari bursa saham dan komoditi berjangka Bursa Efek Tokyo dalam tiga minggu terakhir setelah terjadi krisis perbankan internasional pada Maret. Meski sejauh ini investor asing masih merupakan pembeli terbesar di bursa itu.
(bbn)