Logo Bloomberg Technoz

Respons JK Soal Prabowo Ingin Bikin Lagi Dewan Pertimbangan Agung

Muhammad Fikri
16 May 2024 19:00

Mantan Wapres, Jusuf Kalla menjadi saksi kasus dugaan korupsi LNG di Pengadilan Tipikor, Kamis (16/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Mantan Wapres, Jusuf Kalla menjadi saksi kasus dugaan korupsi LNG di Pengadilan Tipikor, Kamis (16/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla menilai rencana atau ide mengaktifkan kembali Dewan Pertimbangan Agung (DPA) tak tetap. Hal ini disampaikan sebagai respons terhadap rencana Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto untuk menghidupkan kembali lembaga yang telah dihapus dalam Amandemen ke-4 UUD 1945.

Menurut dia, sesuai Undang-undang nomor 19 tahun 2006, pemerintah telah memiliki lembaga baru yaitu Dewan Pertimbangan Presiden atau Watimpres. Meski, Watimpres berbeda dengan DPA yang sebelumnya sejajar dengan Presiden.

"Kan ada Wantimpres, pengganti Dewan Pertimbangan Agung, masa ada dua?" jawab Jusuf Kalla kepada Wartawan di PN Tipikor Jakarta Utara, Kamis (16/5/2024).

Ide pembangkitan DPA muncul usai Prabowo dikabarkan berencana membentuk Presidential Club yang berisi para presiden periode sebelumnya. Sebagai legitimasi, klub presiden tersebut akan dilembagakan seperti DPA.

Prabowo memang menampilkan diri sebagai sosok presiden yang akan merangkul seluruh pendahulunya. Setidaknya, ada tiga presiden yang sudah mengakhiri masa jabatannya saat Prabowo menjalani pemerintahan bersama Gibran Rakabuming Raka.