Logo Bloomberg Technoz

Aset tersebut dipatok di harga yang menarik supaya cepat laku, katanya, merujuk pada tambahan nilai laba per saham sebesar 20% dari kesepakatan tersebut. Terlebih lagi, FDIC mengecualikan beberapa dana nasabah yang lebih bermasalah dari transaksinya. Saham Signature Bank naik 32% segera setelah rencana itu diumumkan.

Persyaratan yang menguntungkan ini menggarisbawahi urgensi para regulator untuk mengatasi kegagalan pada dua bank AS ini, sebagai upaya agar krisis tidak menyebar ke bank lainnya. Kesepakatan-kesepakatan itu juga dibuat untuk menghindari kesan penyelamatan terhadap bank-bank yang gagal termasuk manajemennya, hal yang pernah disorot tajam dan menuai kritik pasca krisis keuangan 2008.

“Risiko utama pengakuisisi bank yang gagal adalah mengoperasikan aset dari bank yang gagal itu agar untung disamping menanggung terlalu banyak portfolio utang,” kata Gregory Germain, profesor hukum di Syracuse University.

“Portfolio utang dibeli pada diskon yang substansial dan dengan dukungan pendanaan dari pemerintah, memitigasi risiko bagi First Citizens. Pasar telah menyadari ini adalah hal yang baik buat First Citizens.”

First Citizens tidak segera merespons permintaan untuk menanggapi tulisan ini. Saham mereka melonjak 54% Senin kemarin.

Menurut filing perusahaan pada Senin, fasilitas pinjaman sebesar US$ 70 miliar itu akan memberi First Citizens likuiditas yang cukup menyusul integrasi SVB ke dalam perusahaan selama dua tahun ke depan. Masih belum jelas apakah bank lainnya juga mendapatkan fasilitas yang sama di masa lalu ketika mengambil alih bank yang gagal.

NYCB, di sisi lain, tidak menyebut fasilitas pinjaman dari FDIC menyusul pengambilalihan terhadap dana nasabah Signature Bank.

“Ini bukanlah persyaratan kesepakatan biasa dalam tranksaksi pengambil-alihan bank yang gagal,” kata Jerry Comizio, profesor American University dan mantan pejabat Kementerian Keuangan AS dalam sebuah email.

“Ini benar-benar menunjukkan niat FDIC untuk menyelesaikan situasi ini dengan memberi potensi lindung nilai likuiditas akibat tingginya dana nasabah SVB yang tidak dijamin.”

Pemerintah telah mengambil langkah luar biasa untuk mengembalikan kepercayaan di sektor keuangan menyusul ambruknya bank itu dengan menawarkan bantuan likuiditas bagi bank-bank besar guna melindungi nasabah di seluruh negara itu.

Otoritas memang berusaha meminimalisasikan keterlibatan mereka dalam penyelamatan bank demi menghindari upaya bailout. Seorang juru bicara FDIC mengatakan harga kesepakatan transaksi SVB sangat rendah sehingga tidak terlalu membebani dana jaminan deposito, yang memang dialokasikan untuk mengamankan deposito nasabah jika terjadi apa-apa. Menurutnya, para pemegang saham dan obligasi SVB belum menerima uang dari kesepakatan tersebut.

“Jika First Citizens — atau bank lain dalam hal ini — tidak maju, kita kemungkinan harus melikuidasi bank itu, yang mungkin akan lebih mahal,” kata juru bicara FDIC.

Jaminan dana nasabah

Namun tindakan menangani runtuhnya SVB dan Signature Bank awal bulan ini tidak sepenuhnya tanpa biaya. Menurut FDIC, dana jaminan nasabah AS tersebut akan terdampak US$ 20 miliar terkait kasus SVB dan US$ 2,5 miliar akibat Signature.

Di saat menjual bank gagal umumnya mensyaratkan konsesi agar menarik bagi pembeli, FDIC akan mendapatkan dapatkan bagian dari beberapa keuntungan yang melekat pada kesepakatan itu, antara lain berupa hak apresiasi ekuitas. Untuk First Citizens, nilainya sebesar US$ 500 juta dan sudah terealisaikan pada Senin pagi ketika saham bank tersebut melonjak 53%, tertinggi lonjakannya dalam lebih dari 30 tahun.

FDIC memiliki kesepakatan yang sama dengan NYCB senilai US$ 300 juta, yang juga akan menghasilkan keuntungan jika regulator menggunakan hak tersebut pada Senin.

First Citizens juga membayar sebesar US$ 35 miliar berupa surat utang kepada FDIC atas transaksi tersebut. Fasilitas kredit US$ 70 miliar yang diberikan adalah untuk jangka lima tahun, di mana FDIC akan memperoleh bunga yang setara dengan Secured Overnight Financing Rate (SOFR) ditambah 25 basis poin.

“Transaksi ini memberi tambahan 101% untuk balance sheet FDIC, dengan manfaat positif langsung dan pendapatan sebagai imbalan,” tulis analis Janney Montgomery Scott LLC Christopher Marinac dan Feddie Strickland dalam sebuah riset

--Dengan asistensi Katanga Johnson dan Paige Smith.

(bbn)

No more pages