Logo Bloomberg Technoz

Berkaca dari B35, Program B50 Prabowo Bisa Makin Gerus Ekspor CPO

Pramesti Regita Cindy
01 May 2024 13:40

Biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. (Dok. Bloomberg)
Biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. (Dok. Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Program biodiesel B50 atau bauran Solar dengan 50% bahan bakar nabati yang digadang-gadang oleh calon presiden terpilih, Prabowo Subianto, dinilai akan makin menggerus ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya.

Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), berkaca dari program mandatori B30 yang ditingkatkan menjadi B35 untuk digunakan masyarakat luas, ekspor CPO makin tergerus lantaran permintaan untuk biodiesel perlahan menggeser serapan untuk pangan maupun pasar ekspor.

Gapki lantas menganalogikan transisi menuju ke B40, bahkan B50, bakal menemui aral serupa.

Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan kebutuhan CPO untuk biodiesel B40 saja bakal mencapai 14 juta ton/tahun, sedangkan untuk sektor pangan sekitar 11 juta ton/tahun. Dengan demikian, kebutuhan CPO domestik akan mencapai sekitar 25 juta ton/tahun.

“Produksi CPO kita itu sekitar 50 juta ton/tahun. Artinya, ekspor kita itu maksimum di angka 32 juta ton/tahun, sedangkan stok malah bisa berkurang," ujar Eddy ditemui Selasa (30/4/2024).