Logo Bloomberg Technoz

Biang Kerok Gula Konsumsi Langka dan Makin Mahal di Indonesia

Pramesti Regita Cindy
22 April 2024 10:00

Gula kristal putih./Bloomberg-Prakash Singh
Gula kristal putih./Bloomberg-Prakash Singh

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Gula Indonesia (AGI) mengonfirmasi adanya kelangkaan gula konsumsi di tingkat perdagangan eceran atau ritel di dalam negeri, tetapi menilai isu tersebut merupakan efek domino dari persoalan ekonomi global yang menghambat arus impor.

Tenaga Ahli AGI Yadi Yusriyadi mengatakan stok gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi impor diperkirakan baru masuk akan masuk secara bertahap dalam waktu dekat. Jika ditambah dengan stok lokal saat ini, pasokan gula nasional masih mencukupi walaupun tipis.

Hal itu selaras dengan pernyataan Kementerian Perdagangan akhir pekan lalu bahwa stok gula konsumsi nasional saat ini masih tersisa sekitar 330.000 ton dan hanya mencukupi untuk kebutuhan sebulan ke depan.

“Sehingga bisa dikatakan tetap langka. Kelangkaan [di ritel modern] saat ini terjadi pada gula dalam kemasan atau branded, karena pabriknya banyak yang belum [memasuki musim] giling,” ujar Yadi saat dihubungi, Senin (22/4/2024).

Pergerakan harga gula dunia./Sumber: ICE, diolah Bloomberg

Di sisi lain, Yadi menyebut pasokan gula di pasar tradisional terpantau masih cukup aman karena dipenuhi oleh gula curah atau non-branded dalam kemasan konvensional, walaupun dibanderol tinggi di atas harga acuan pembelian (HAP) gula yang baru.