Logo Bloomberg Technoz

Utang Israel Naik hingga Rp689 T usai Perang dengan Hamas

Redaksi
21 April 2024 18:20

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat konferensi pers di Yerusalem, Israel, Rabu (11/1/2023). (Kobi Wolf/Bloomberg)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat konferensi pers di Yerusalem, Israel, Rabu (11/1/2023). (Kobi Wolf/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perang Israel dengan Hamas menyebabkan utang negara tersebut menjadi berlipat ganda tahun lalu. 

Kementerian Keuangan Israel mengatakan pada Senin (15/04/2024), seperti diberitakan oleh media The Times of Israel dan Reuters, bahwa negara tersebut mengumpulkan utang sebesar 160 miliar shekel atau setara Rp689 triliun pada 2023. Setengah dari jumlah tersebut, yaitu sekitar 81 miliar shekel, dilaporkan terkumpul sejak pecahnya perang pada Oktober 2023.

Akuntan Publik Yali Rotenberg mengatakan bahwa tahun 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan. Israel membutuhkan peningkatan kebutuhan pembiayaan yang tajam dan "membutuhkan penyesuaian taktis dan strategis" dalam rencana peningkatan utang pemerintah.

"Meskipun terdapat banyak ketidakpastian dan tantangan, kemampuan untuk meningkatkan utang di pasar lokal dan global, bahkan di masa perang, dalam volume yang signifikan dan rasio cakupan yang sangat tinggi, menunjukkan tingginya aksesibilitas Israel terhadap pasar dan merupakan bukti dari kekuatan ekonomi Israel," katanya.

Menurut laporan tersebut, total utang Israel mencapai 62,1% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2023. Angka tersebut naik dari 60,5% pada 2022 karena lonjakan belanja perang. Diperkirakan utang akan bertambah hingga mencapai 67% dari PDB pada 2024.