Logo Bloomberg Technoz

Perbankan Hadapi Risiko Pelemahan Rupiah, Ini Respons Bos BCA

Azura Yumna Ramadani Purnama
04 April 2024 18:10

Ilustrasi ATM Bank. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi ATM Bank. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menimbulkan sejumlah dampak negatif bagi sektor perbankan. Salah satu yang paling terasa secara langsung adalah bank-bank memiliki portofolio bisnis luar negeri yang besar.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan dampak pelemahan rupiah pada perbankan juga terkait dengan kegiatan treasury, trade financing, dan international banking yang berhubungan erat dengan valuta asing (valas).

Meskipun begitu, ia menegaskan sumber tekanan rupiah tidak bersumber langsung dari bank, namun awal mulanya berlangsung dari sektor riil dan memberikan efek secara tidak langsung pada bank.

“Terutama pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bisnis impor, seperti pada sektor makanan & minuman, farmasi, dan industri kimia atau juga memiliki utang luar negeri,” kata Josua saat dihubungi Bloomberg Technoz, Kamis (4/4/2024).

Ia menjelaskan, depresiasi rupiah akan meningkatkan biaya bisnis yang dikeluarkan dan turut mempengaruhi kemampuan bayar utang, yang pada akhirnya berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.