Logo Bloomberg Technoz

Tiket Pesawat Malah Turun Harga Jelang Lebaran, Ini Penyebabnya

Dovana Hasiana
02 April 2024 11:50

Penumpang masuk kedalam pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (1/11/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Penumpang masuk kedalam pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (1/11/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Deflasi tarif angkutan udara atau tiket pesawat sebesar 0,97% pada Maret 2024 dinilai merupakan hal yang wajar terjadi sebagai bagian dari siklus tahunan saat Ramadan, menjelang periode Idulfitri atau Lebaran.

Pakar industri penerbangan Gatot Rahardjo mengatakan, secara siklus, periode Januari hingga Maret dalam tahun berjalan merupakan kondisi normal dan tergolong sebagai low season, di mana tiket dijual dengan harga murah.

Sementara  itu, momentum peak season yang menyebabkan harga tiket naik biasanya terjadi pada libur Idulfitri 1445H/Lebaran 2024, Natal dan Tahun Baru (Nataru), libur sekolah, Imlek, serta long weekend.

“Pada  Januari—Maret itu dalam kondisi normal adalah low season. Kecuali beberapa hari perayaan Imlek, yang biasa terjadi pada Februari, itu peak season pada rute-rute tertentu,” ujar Gatot saat dihubungi, Selasa (2/4/2024).

“Tidak heran kalau Januari—Maret 2024 ini malah terjadi deflasi [tarif angkutan udara] karena tiketnya masih murah. Nanti di April baru peak season Lebaran.”

Pesawat Delta Air Lines tiba saat asap kebakaran Kanada menyelimuti Bandara LaGuardia (LGA), New York, AS, Kamis (8/6/2023). (Michael Nagle/Bloomberg)