Logo Bloomberg Technoz

Harga Tiket Pesawat Malah Deflasi Saat Ramadan, Pakar Sebut Wajar

Dovana Hasiana
01 April 2024 15:10

Pesawat Pelita Air terparkir di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Rabu (1/11/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pesawat Pelita Air terparkir di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Rabu (1/11/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pakar industri penerbangan Alvin Lie menilai tarif angkutan udara yang mengalami deflasi bulanan sebesar 0,97% pada Maret 2024 merupakan hal yang wajar walaupun terdapat momentum Ramadan pada periode tersebut.

Menurut Alvin, periode Januari hingga Maret merupakan periode low season bagi maskapai penerbangan, di mana permintaan terhadap tiket pesawat cenderung rendah.

Adapun, periode high season baru terjadi pada satu pekan menjelang dan setelah periode Hari Raya Idulfitri 1445H/Lebaran 2024.

“Sejak Januari sampai dengan Maret memang low season. High season hanya sekitar 1 pekan jelang dan setelah Idulfitri. Tiket untuk tanggal 6 sampai dengan 8 April dari Jakarta saja masih tersedia,” ujar Alvin saat dihubungi, Senin (1/4/2024).

Terlebih, Alvin mengatakan, pemudik dari Jakarta lebih banyak memilih untuk menggunakan transportasi darat, seperti kendaraan pribadi, bus dan kereta api untuk melakukan mudik pada periode tersebut. Kondisi ini telah berlangsung sejak 2019. 

Penumpang masuk kedalam pesawat di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Rabu (1/11/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)