Logo Bloomberg Technoz

Inflasi Beras Mulai Reda, Kini Daging & Telur Ayam yang Naik

Azura Yumna Ramadani Purnama
01 April 2024 11:36

Pedagang merapihkan telur ayam di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pedagang merapihkan telur ayam di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, harga beras masih naik atau mengalami inflasi pada Maret. Namun laju kenaikannya melambat, seiring kedatangan panen raya.

"Pada Maret 2024, beras masih mengalami inflasi secara bulanan sebesar 2,06% dan memberikan andil inflasi 0,09%. Mundurnya masa tanam yang diikuti masa panen berdampak kepada pola pembentukan harga beras," kata Amalia Adininggar Widyasanti, Plt Kepala BPS, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Inflasi beras, lanjut Amalia, memuncak pada September tahun lalu akibat El Nino dan pembatasan ekspor oleh sejumlah negara. Namun selepas itu, laju inflasi beras terpantau melambat.

Sumber: BPS

"Secara bertahap terlihat inflasi beras mulai mereda. Pada Maret 2024, tekanan inflasi beras mulai melemah seiring dengan mulainya panen raya. Artinya terjadi peningkatan produksi beras di domestik," kata Amalia.

Saat kenaikan harga beras mulai reda, kini giliran daging dan telur ayam yang merongrong dompet rakyat. Telur ayam ras dan daging ayam ras menjadi komoditas dengan andil inflasi terbesar pada Maret.

Sumber: BPS