Logo Bloomberg Technoz

DMO CPO Berpotensi Dirombak, Sektor Hulu Sawit Paling Terdampak

Pramesti Regita Cindy
29 March 2024 10:00

Perkebunan kelapa sawit di Kotawaringin Barat./Bloomberg-Muhammad Fadli
Perkebunan kelapa sawit di Kotawaringin Barat./Bloomberg-Muhammad Fadli

Bloomberg Technoz, Jakarta – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai pelaku industri hulu sawit bakal makin terbebani jika skema kebijakan domestic market obligation (DMO) crude palm oil (CPO) diubah, demi memenuhi kebutuhan bahan baku minyak goreng di dalam negeri.

Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengaku sampai saat ini pengusaha belum mendapat kejelasan terkait dengan wacana perubahan DMO CPO dari berbasis persentase ekspor ke berbasis kinerja produksi.

"[Dengan skenario tersebut, nanti kalau di hulunya terbebani, mereka [hilir] juga akan membebani juga pada pembelian CPO, " jelas Eddy kepada Bloomberg Technoz.

Perubahan skema DMO berbasis produksi, menurut Eddy, hanya akan membebani produsen dan juga petani sawit. Di samping itu, pemerintah menurutnya juga belum jelas menerangkan lebih jauh jenis produksi sawit apa yang dimaksud.  

"Ini yang tidak ekspor juga dibebani kalau itu dari produksi. Nah saya belum tahu ini yang dimaksud produksi ini, produksi apa? Kalau saya berasumsi itu produksi minyak gorengnya saja lah," ujar Eddy.