Logo Bloomberg Technoz

APBN Surplus, Penarikan Utang Turun 60%

Azura Yumna Ramadani Purnama
25 March 2024 12:15

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hingga 15 Maret, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 masih membukukan surplus. Ini membuat penarikan utang berkurang drastis.

Pada Senin (25/3/2024), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan APBN 2024 masih membukukan surplus Rp 22,8 triliun per 15 Maret. Pendapatan negara tercatat Rp 493,2 triliun sementara belanja negara Rp 470,3 triliun.

Sumber: Kemenkeu

Surplus APBN membuat tekanan pembiayaan utang berkurang. Hingga 15 Maret, realisasi pembiayaan utang adalah Rp 72 triliun. Turun 60,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pembiayaan utang dengan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) secara netto, lanjut Sri Mulyani, adalah Rp 70,2 triliun. Turun 58,6%.

Sedangkan penarikan pinjaman netto adalah Rp 1,9 triliun. Turun 84,5%.