Logo Bloomberg Technoz

BI Rate Bisa Batal Turun Bila Harga Sembako Makin Liar

Tim Riset Bloomberg Technoz
20 March 2024 16:25

Ilustrasi Pasar Tradisional (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Pasar Tradisional (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketidakpastian global yang masih tinggi seputar arah kebijakan suku bunga global yang menempatkan rupiah dalam risiko instabilitas, mendorong Bank Indonesia (BI) kembali menahan tingkat bunga acuan BI Rate di 6% untuk bulan kelima secara beruntun. 

Rupiah telah kehilangan 2,02% nilainya sepanjang tahun ini akibat tekanan arus keluar modal asing selama Maret terutama di pasar surat utang domestik, terpicu ketidakpastian global yang makin memperkuat otot dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam lanskap itu, BI menilai belum ada ruang penurunan bunga acuan sampai ketidakpastian pasar global berakhir yaitu ketika Federal Reserve (The Fed), memulai pivot penurunan bunga acuan yang diprediksi baru akan terjadi pada semester II nanti. Sampai itu belum terjadi, BI rate tidak akan berubah demi memastikan rupiah bertahan.

Bukan cuma itu, selain faktor global, ruang penurunan BI Rate yang diperkirakan baru terbuka pada paruh kedua tahun ini juga bahkan belum pasti karena adanya faktor inflasi dari kelompok pangan bergejolak (volatile food) yang memuncak saat ini. 

Alhasil, potensi penurunan BI Rate sepertinya masih jauh meski pengetatan moneter yang dilakukan bank sentral sejak Agustus 2022 itu sejauh ini telah mengikis daya beli masyarakat semakin lemah.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Maret 2024. (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)