Logo Bloomberg Technoz

Prediksi Harga Emas Usai Alami Penurunan Sepekan

Redaksi
17 March 2024 09:30

Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas pada perdagangan Jumat (16/3/2024) di pasar spot ditutup di US$ 2.155,73/troy ons, turun 0,24% dibandingkan hari sebelumnya.

Sehingga, selama satu pekan terakhir,harga emas mengakumulasi penurunan 1% secara point-to-point. Ini menjadi koreksi mingguan pertama dalam 4 pekan terakhir. Sementara, selama sebulan ke belakang, harga emas masih naik 7,09%.

“Harga emas sudah menghitung (priced in) segala sentimen positif dari ekspektasi terhadap penurunan suku bunga. Jika inflasi naik lagi, maka kebijakan moneter akan bertahan di level ketat,” kata Everett Millman, Chief Market Analyst di Gainesville Coins, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Kebetulan saat ini inflasi di Amerika Serikat (AS) memang masih ‘bandel’. Pada Februari, inflasi tingkat produsen di Negeri Adikuasa berada di 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan Januari yang sebesar 0,3% mtm.

Perkembangan ini meredakan ekspektasi bahwa bank sentral Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Sebab, inflasi ternyata masih ‘bandel’ dan perjuangan menuju target 2% masih akan panjang.