Logo Bloomberg Technoz

BI Borong Obligasi Rp132 T, Cadangan Devisa RI Bakal Turun

Tim Riset Bloomberg Technoz
06 March 2024 12:25

Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari diperkirakan turun akibat terkuras kebutuhan bank sentral menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), melalui intervensi di pasar valas maupun pasar surat utang sepanjang bulan lalu.

Selama Februari, nilai rupiah cenderung tertekan dengan bergerak rata-rata di kisaran Rp15.657/US$, lebih lemah dibanding kisaran pergerakan Januari di rentang Rp15.612/US$. Rupiah sempat terperosok ke level terlemah ke posisi Rp15.765/US$ pada awal bulan lalu.

Menghitung posisi sejak awal tahun, nilai rupiah sudah melemah 2% sampai akhir Februari.

Sedangkan pasar surat utang juga masih terbebani arus keluar modal asing sejak awal tahun. Berdasarkan data transaksi sampai akhir Februari, investor asing masih mencatat posisi net sell (jual bersih) di Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp4,93 triliun, menurut publikasi Bank Indonesia.

Pergerakan yield INDOGB-1Y naik 11 bps selama Februari ke kisaran 6,40%, sementara INDOGB-3Y turun 10,1 bps ke 6,28% pada periode yang sama. Adapun tenor 10Y, bulan lalu tercatat stabil dengan sedikit naik 1,6 bps ke kisaran 6,59% dan tenor 15Y naik 3,1 bps ke 6,76%, berdasarkan data Bloomberg

Posisi cadangan devisa Indonesia periode 2019-2024 (Bloomberg)