Logo Bloomberg Technoz

Data Kinerja Ekspor Logam RI, Nikel Bukan yang Paling Moncer

Redaksi
04 March 2024 13:00

Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho
Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho

Bloomberg Technoz, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengeklaim ekspor produk hilir atau derivatif nikel telah mencapai lebih dari Rp500 triliun, seiring dengan maraknya investasi pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) untuk komoditas tersebut.

Membanggakan program hilirisasi industri yang diusungnya, Jokowi mengatakan beberapa proyek hilir dari sektor pertambangan yang sudah sukses, salah satunya adalah pembangunan smelter katoda tembaga single line terbesar dunia oleh PT Freeport Indonesia (PTFI).

“Saya berikan contoh lagi yang kedua, nikel. Dibangun industri smelter. Saat kita mengekspor mentah, bertahun-tahun ekspor mentahan nickel ore, nilainya setiap tahun ekspor kita itu kurang lebih Rp30-an triliun. Begitu smelter dibangun, ekspor kita mencapai Rp510 triliun,” ucapnya saat menghadiri Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XX Tahun 2024 di Palembang, Jumat pekan lalu.

Dia pun kembali menekankan bahwa program penghiliran industri tidak hanya dikhususkan di sektor pertambangan logam, tetapi akan diperluas ke industri perkebunan, pertanian, perikanan, hingga kelautan. 

Ilustrasi tambang nikel di Morowali Sulawesi Tengah (Dimas Ardian/Bloomberg)


Walakin, dia tidak menampik upaya penghiliran tersebut kerap diganjal di tingkat internasional. Dia mencontohkan gugatan kepada RI di WTO ihwal kebijakan larangan ekspor bijih nikel.