Logo Bloomberg Technoz

RI Bingung Australia - Prancis Protes Gegara Harga Nikel Rontok

Sultan Ibnu Affan
29 February 2024 20:58

Tambang nikel di Kaledonia Baru./dok. Bloomberg
Tambang nikel di Kaledonia Baru./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) membeberkan ihwal negara-negara produsen nikel seperti Australia hingga Prancis yang melakukan protes terhadap anjloknya harga nikel.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan, setidaknya dalam 10 tahun terakhir, harga nikel dinilainya memang telah terjerembab di kisaran US$15.000/ton.  

Nilai itu, kata Seto, jauh lebih rendah dibandingkan rerata harga jual nikel saat ini yang kembali tinggi di US$17.000/ton.

"Jadi saya kira, kenapa di Australia, Prancis, Kaledonia baru protes [sekarang] soal harga nikel," ujar Seto di Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Seto pun membeberkan setidaknya ada dua hal yang memang menyebabkan negara tersebut kini tengah kesulitan dalam bisnis tambang nikelnya, yang juga menyebabkan beberapa tambangnya berhenti beroperasi.