Logo Bloomberg Technoz

“Kalau kita lihat, ada beberapa komoditas konsumsi yang permintaannya naik untuk persiapan Lebaran. Misalnya [impor] kurma dan hewan atau binatang hidup. Lalu gandum juga mengalami kenaikan impor secara nilai dan volume,” ujarnya, Rabu (15/3/2023). 

Dia mengelaborasi produk konsumsi lain yang mengalami penguatan permintaan impor jelang Ramadan mencakup jeruk mandarin, apel, dan daging lembu. 

Di sisi lain, permintaan impor untuk bahan baku atau penolong didominasi oleh komoditas minyak mentah, bahan bakar bensin tanpa timbal, dan biji gandum. Adapun, impor barang modal didominasi permintaan generator set dan kendaraan bermotor. 

“Untuk impor pangan, seperti beras, sesungguhnya agak sulit [pendataannya] karena bukan ditujukan untuk persiapan Ramadan. Kebetulan datangnya Ramadan bertepatan dengan kondisi panen raya di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Sekadar catatan, neraca perdagangan pada Februari 2023 masih mampu membukukan surplus. Total nilai impor pada Februari mencapai US$ 15,92 miliar, turun 4,32% yoy.

Pada Januari 2023, impor tumbuh 1,27% yoy. Sementara itu, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan impor tumbuh 9,06% yoy. 

Sebelumnya, BPS melaporkan nilai ekspor Februari 2023 sebesar US$ 21,4 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan bulan lalu masih surplus US$ 5,48 miliar.

Neraca perdagangan Indonesia selalu surplus selama 34 bulan berturut-turut. Surplus Februari 2023 jauh lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat US$ 3,87 miliar.

(wdh)

TAG

No more pages