Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Dibuka Melemah, Jebol Lagi Rp15.650/US$ Kala BI Gelar RDG

Tim Riset Bloomberg Technoz
20 February 2024 09:29

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sesuai prediksi, rupiah melanjutkan pelemahan dalam pembukaan perdagangan hari Selasa (20/2/2024) di tengah mayoritas mata uang Asia yang juga tergerus oleh dominasi dolar Amerika Serikat (AS).

Rupiah dibuka melemah ke kisaran Rp15.653/US$ atau tergerus nilainya 0,15% dari posisi penutupan hari sebelumnya. Pelemahan rupiah tidak sendirian. Hampir semua mata uang Asia pagi ini juga melemah dipimpun oleh baht Thailand yang melemah 0,31%, lalu dolar Taiwan yang juga tergerus 0,24%, won Korea Selatan juga melemah 0,2%, disusul rupiah dan di belakangnya ada ringgit Malaysia yang juga melorot nilainya 0,1%. Sejauh ini peso Filipina masih bertahan, bersama rupee India dan yuan China serta yuan offshore.

Indeks dolar AS semakin beringsut naik 0,1% pagi ini di tengah tekanan yang masih berlangsung di pasar pendapatan tetap dengan indeks harga obligasi di negara maju maupun berkembang sama-sama tergerus tadi malam. Pasar Amerika Serikat masih tutup hari Senin lalu. 

Pelaku pasar masih menunggu katalis baru yang bisa cukup kuat mendorong selera berinvestasi setelah data ekonomi AS yang campur aduk pekan lalu membuat fluktuasi pasar meningkat.

Secara teknikal, rupiah telah menembus level support Rp15.650/US$ sehingga bila tidak ada katalis yang mampu membalikkan arah pergerakan rupiah, maka target pelemahan selanjutnya akan tertahan di Rp15.685/US$.