Logo Bloomberg Technoz

China adalah konsumen batu bara terbesar dunia. Jadi perkembangan permintaan dan penawaran di sana akan sangat mempengaruhi harga. Sekarang kebetulan posisinya sedang kelebihan pasokan alias oversupply sehingga harga terkoreksi.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 37,54. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 95,27. Sudah di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Namun dengan koreksi yang sudah cukup dalam, harga batu bara berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah US$ 122/ton. Jika tertembus, maka target berikutnya ada di kisaran US$ 126-128/ton.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 115/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun lagi ke rentang US$ 110-107/ton.

(aji)

No more pages