Logo Bloomberg Technoz

Pasar Opsi Booming di India, Investor Ritel Rugi Miliaran Dolar

News
13 February 2024 17:40

Ilustrasi warga India (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi warga India (Sumber: Bloomberg)

Akshay Chinchalkar, Chiranjivi Chakraborty dan Ashutosh Joshi - Bloomberg News

Bloomberg, Seperti bintang film di sebuah acara premier, Mohammad Nasiruddin Ansari muncul dari pintu belakang Mercedes putih. Diapit oleh pengawal berpakaian hitam, dia memasuki lobi hotel mewah dan menjadi pusat perhatian di ballroom di mana mesin kembang api dalam ruangan menyemburkan pancaran bunga api. 

"Jika Anda tidak menghasilkan uang dalam tiga bulan, saya akan memberi Anda 2 juta rupee (Rp376 juta)," ucapnya kepada kerumunan yang memujanya dalam sebuah adegan yang masih diputar di YouTube.

Ansari bertemu para penggemarnya di Pune, sekitar 90 mil selatan Mumbai. Dia menjual sebuah impian berupa kekayaan di pasar saham kepada para investor kecil di India yang berkembang pesat. Dengan 500.000 pengikut media sosial, dia mendorong strategi yang sangat berisiko, yaitu, perdagangan opsi saham atau trading stock options, yang seringkali menjadi taruhan semua atau tidak sama sekali (all-or-nothing) pada harga saham di masa depan.

Pada 2023, para investor India memperdagangkan 85 miliar kontrak opsi, merupakan angka yang lebih besar dibanding di tempat manapun di dunia. Negara ini telah menduduki puncak sejak 2019, ketika India pertama kali melampaui AS dalam volume perdagangan tahunan. Amerika Serikat (AS) masih membeli dan menjual paling banyak berdasarkan nilai dolar.

Negara-negara yang melakukan trading opsi. (Sumber: Bloomberg)