Logo Bloomberg Technoz

10 Saham Paling Banyak DIbeli Investor Asing, BMRI Hingga TLKM

Muhammad Julian Fadli
06 February 2024 07:56

Karyawan melhat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melhat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada perdagangan kemarin, Senin 5 Februari 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di zona merah dengan kehilangan 40,17 poin atau setara dengan pelemahan 0,55% ke level 7.198,61.

Berseberangan dengan laju indeks, investor asing tetap mencatatkan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp412,54 miliar pada perdagangan saham di pasar reguler. Namun, di seluruh pasar investor asing justru mencatat net sell sejumlah Rp493,62 miliar.

Adapun investor asing mencatatkan net buy terbanyak pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencapai Rp574,27 miliar. Searah dengan aksi beli, saham BMRI menguat 2,25% ke harga Rp6.825/saham.

Penutupan Saham BMRI pada Senin 5 Februari (Bloomberg)

Berikut 10 saham dengan angka net buy tertinggi oleh investor asing selama perdagangan Senin (5/2/2024):

  1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp574,27 miliar
  2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp122,4 miliar
  3. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp67,32 miliar
  4. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp28,25 miliar
  5. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp28,04 miliar
  6. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Rp20,34 miliar
  7. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp18,43 miliar
  8. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Rp17,48 miliar
  9. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) Rp14,53 miliar
  10. PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) Rp13,53 miliar

Sementara investor asing tercatat net sell terbanyak pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp128,35 miliar. Bersamaan dengan terjadi aksi jual yang masif, saham BBCA melemah 1,29% ke posisi Rp9.575/saham.

Penutupan Saham BBCA pada Senin 5 Februari (Bloomberg)