Logo Bloomberg Technoz

Dipimpin oleh Arab Saudi, OPEC dan para sekutunya berjanji untuk melakukan pemangkasan produksi tambahan pada kuartal ini, diluar pengurangan tahun lalu. Hal ini karena permintaan minyak global melambat, dan pasokan dari para pesaingnya, terutama AS, terus meningkat.

Pasar minyak tetap rapuh, dengan harga bertahan di dekat US$80 per barel di London. Harga bertahan bahkan saat konflik berkecamuk di Timur Tengah dan pengiriman di Laut Merah terganggu. Harga minyak berada di kisaran lebih rendah jika dibandingkan saat Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober.

Menurut survei, Kuwait dan Aljazair menerapkan pengurangan yang diwajibkan. Masing-masing memangkas 110.000 barel per hari dan 50.000 barel per hari.

Irak membuat kemajuan yang cukup besar dengan mengurangi 130 ribu barel per hari menjadi sekitar 4,2 juta per hari. Namun, negara tersebut masih memproduksi sekitar 200.000 barel per hari di atas batas yang disepakati.

Produksi di Libya merosot 120.000 barel per hari menjadi sekitar 1 juta per hari. Hal ini dipengaruhi penutupan ladang minyak terbesarnya akibat protes selama beberapa minggu.

Penerapan pembatasan baru dalam koalisi OPEC+ yang lebih luas, yang mencakup negara-negara seperti Rusia dan Kazakhstan, masih bersifat ambigu.

Ekspor minyak mentah Rusia melalui laut turun sekitar 500.000 barel per hari dari rata-rata Mei-Juni dalam 4 minggu pertama Januari. Angka tersebut melebihi komitmen OPEC+, meskipun hal ini disebabkan oleh adanya badai musim dingin di pelabuhan utama.

Sementara itu, pengiriman bahan bakar olahan Rusia, yang juga tunduk pada pembatasan OPEC+, melonjak ke level tertinggi dalam 6 bulan.

Negara-negara anggota utama OPEC+ melakukan peninjauan pasar online yang dilakukan secara reguler pada Kamis. Setelahnya, diputuskan tidak ada perubahan pada strategi mereka untuk kuartal ini.

OPEC+ berencana memutuskan perpanjangan pemangkasan produksi hingga kuartal kedua pada awal Maret. Riyadh mengatakan kelanjutan pemangkasan produksi mungkin "benar-benar" terjadi.

Survei Bloomberg didasarkan pada data pelacakan kapal, informasi dari pejabat, dan perkiraan dari konsultan, termasuk Kpler Ltd, Rapidan Energy Group, dan Rystad Energy A/S.

Angka survei tidak termasuk Angola, yang keluar dari OPEC pada 1 Januari setelah 16 tahun menjadi anggota. Keputusan tersebut dibuat menyusul perselisihan terkait kuotanya.

(bbn)

No more pages