Logo Bloomberg Technoz

Buruh Demo Tolak Impor Beras: Abaikan Nasib Petani Padi

Dovana Hasiana
19 January 2024 13:20

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Partai Buruh, Serikat Petani Indonesia (SPI) dan organisasi kelas pekerja lainnya menggelar massa aksi menolak impor beras pada hari ini, Jumat (19/1/2024) di Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional.

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menjelaskan bahwa keputusan impor beras pada 2023 diambil secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan petani.

"Pemerintah mengabaikan nasib petani padi karena impor beras pasti berdampak langsung kepada penurunan harga gabah petani di masa panen raya hingga Mei-Juni 2024", jelas Iqbal dalam siaran pers, Jumat (19/1/2024).

Berdasarkan data Serikat Petani Indonesia (SPI), kata Iqbal, impor beras 2024 yang mulai diwacanakan sejak tahun lalu, sudah berdampak pada harga gabah petani. Sebelumnya gabah dihargai dalam rentang Rp7.000 hingga Rp8.600 per kilogram, kemudian turun menjadi sekitar Rp6.000 per kg pada awal Januari 2024 ini.

Petani menanam padi (Sumber: Bloomberg)

Iqbal melanjutkan, klaim pemerintah yang menyatakan produksi beras turun tidak bisa dijadikan legitimasi impor. Demikian juga dengan penyediaan beras untuk bantuan sosial yang akan digulirkan sampai Juni 2024.