Logo Bloomberg Technoz

RI Impor Beras 3 Juta Ton: Gudang Bulog Sesak, Petani Meringis

Dovana Hasiana
12 January 2024 15:00

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah bakal mengimpor 3 juta ton beras pada tahun ini untuk mengamankan stok beras nasional. Keputusan mengimpor bahkan telah disebut-sebut diteken pemerintah sejak tahun lalu.

Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (CORE) Eliza Mardian mengatakan rencana pemerintah berpotensi membuat harga gabah di tingkat petani jatuh. 

Alasannya, Bulog sebagai lembaga yang bertugas menyerap produksi dalam negeri tidak dapat melakukan tugasnya dengan maksimal: gudang Bulog dipenuhi beras impor. 

“Gudang Bulog memiliki keterbatasan, tidak bisa menampung lebih dari 3 juta ton,” ujar Eliza saat dihubungi Bloomberg Technoz, Jumat (12/1/2024). 

Padahal, kata Eliza, merujuk data prediksi dari Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO), jumlah produksi padi pada 2024 akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023. Alasannya, kondisi El Nino diprediksi tidak kembali terjadi pada tahun ini, apalagi fenomena iklim tersebut bersifat periodik setiap 3-5 tahun sekali dan tidak terjadi secara berturut-turut.