Logo Bloomberg Technoz

Saran Pakar Siber Usai Hacker Bobol Sistem KAI

Muhammad Fikri
17 January 2024 16:50

Ilustrasi Serangan Hacker. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Serangan Hacker. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pratama Persadha, Chairman CISSReC lembaga riset keamana siber, mengatakan bahwa aktivitas peretasan terjadi bukan hanya faktor lemahnya sebuah sistem yang terhubung secara online. Perlu ada upgrade dari sisi pengguna atau user agar serangan siber lewat hacker atau geng ransomware dapat dicegah.

"Kita tidak bisa melihat hanya pada satu sisi infrastruktur serta perangkat keamanan siber saja, tapi kita juga harus melihat aspek lainnya seperti pelatihan karyawan terhadap aspek keamanan siber juga menjadi titik kritis," jelas dia saat dikonfirmasi, Rabu (17/1/2024).

Pada banyak kasus potensi peretasan kerap didapat dari perangkat milik karyawan. Bisa juga lewat serangan phising kepada perangkat individu karyawan dimana tersimpan data kredensial organisasi atau perusahaan.

"Meskipun sistem keamanan siber yang dimiliki oleh lembaga sudah menggunakan sistem yang paling mutakhir dan paling canggih namun edukasi terhadap karyawan serta  keamanan siber dari perangkat kerja kurang, maka secara keseluruhan sistem keamanan suatu lembaga akan dianggap kurang kuat," tegas Pratama.

Hal ini adalah celah yang menjadi sasaran terbaik para grup peretas. Maka dari itu penting untuk  membekali pengguna bagaimana mengenali atau mengetahui potensi serangan siber.