Logo Bloomberg Technoz

Alasan Pasar Kripto Anjlok dan Bitcoin Rontok 9% dalam Semalam

Muhammad Fikri
05 January 2024 08:57

Monitoring pasar aset digital kripto. (Dok: Bloomberg)
Monitoring pasar aset digital kripto. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah tren positif kenaikan harga-harga koin kripto, termasuk Bitcoin, terjadi koreksi dalam jangka pendek pada Kamis (4/1/2023), hingga menjadikan valuasi di pasar lenyap Rp10,8 triliun. Bitcoin sendiri pada periode yang sama mengalami penurunan 9,22%.

Bitcoin meninggalkan posisi terbaiknya sepanjang awal tahun yang baru, dari US$45.000 menuju US$43.056 pada Kamis malam waktu Indonesia. Bitcoin kemudian berangsur-angsur rebound ke level US$43.120. Meski turun, sepanjang tahun Bitcoin masih mencatatkan positif 6,2%.

Pada Jumat pagi pukul 8:30 WIB Bitcoin berda di kisaran US$43.204, dengan altcoin seperti Ethereum naik 0,5% dalam 24 jam ke posisi US$2.219. Dogecoin (DOGE) milik Elon Musk mencapai alami rebound 0,1% dalam 24 jam menjadi US$0,081. Avalanche (AVAX) US$37,34 (naik 2,8% dalam 24 jam), sedangkan XRP Koin dengan penurunan 0,5% dalam 24 jam menjadi US$0,57.

Penurunan yang mendadak ini menyebabkan likuidasi lebih dari US$600 juta (sekitar Rp9,3 triliun) posisi di seluruh mata uang kripto di bursa utama, menurut data dari Coinglass. Ini adalah jumlah likuidasi terbesar sejak 11 Desember.

Spekulasi kejatuhan sejumlah token di pasar kripto adalah seusai analis Matrixport Markus Thielen menulis dalam sebuah catatan bahwa dia mengharapkan SEC menolak semua proposal ETF Bitcoin bulan ini.