Logo Bloomberg Technoz

Pasar Keuangan China Berisiko Tertekan

News
06 March 2023 07:22

Ilustrasi Yuan China (Sumber: Lam Yik/Bloomberg)
Ilustrasi Yuan China (Sumber: Lam Yik/Bloomberg)

Bloomberg News

Bloomberg - Pasar keuangan China kemungkinan akan tertekan. Sentimen negatif datang dari proyeksi pertumbuhan ekonomi yang konservatif, pertanda pemerintah akan mengurangi stimulus.

Bloomberg News memberitakan, pertumbuhan ekonomi China pada 2023 diperkirakan sekitar 5%, ungkap Perdana Menteri Li Keqiang dalam pidato pembukaan Kongres Rakyat Nasional, kemarin. Ini mengindikasikan stimulus fiskal dan moneter akan lebih terbatas.

“Jujur, angka ini bahkan tidak masuk skenario kami. Saya rasa ini artinya ekspektasi terhadap stimulus sulit diharapkan, setidaknya dalam waktu dekat,” kata Lei Weiqing, Fund Manager di JH Investment Management Co.

Ketiadaan kebijakan agresif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi membuat momentum rebound di pasar saham China terhenti. Sentimen yang bisa menggerakkan pasar dalam waktu dekat adalah susunan kabinet baru di China. Li Qiang digadang-gadang jadi Perdana Menteri berikutnya.