Logo Bloomberg Technoz

BPS Ungkap Alasan Harga Cabai Tinggi Menjulang: Faktor Cuaca

Rosmayanti
01 December 2023 10:56

Pedagang cabai melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (27/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang cabai melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (27/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi November sebesar 0,38% secara bulanan (month-to-month/mtm), lebih tinggi dibanding Oktober yang 0,17% mtm, sekaligus tertinggi sepanjang tahun ini.

Deputi Kepala BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edy Mahmud menyebutkan komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah cabe merah, cabe rawit, dan bawang merah. Rinciannya, cabe merah mengalami inflasi 42,83% dengan andil terhadap inflasi 0,16%, cabe rawit juga inflasi 43,27% dengan andil 0,08%, dan bawang merah inflasi sebesar 11,49% dengan andil 0,03%. Jadi, secara total ketiganya menyumbang andil inflasi sebesar 0,27%.

"Tingkat inflasi ketiga komoditas tersebut relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan yang sama di 2 tahun sebelumnya," ujar Edy dalam Konferensi Pers Inflasi November 2023, Pada Jumat (1/12/2023).

Edy mengungkapkan ada tiga faktor penyebab tingginya inflasi cabe merah dan cabe rawit pada November 2023. Ketiga faktor yang dimaksud adalah, karena cuaca yang tidak menentu, karena faktor pasokan yang minim, dan faktor distribusi yang tidak lancar. 

"Kalau melihat catatan kami di BPS, inflasi cabai merah tertinggi terjadi di Bulukumba, mungkin ya ini juga karena petani cabai di Bulukumba sedang menghadapi dampak serius dari musim kemarau dan fenomena El Nino," jelas Edy.