Logo Bloomberg Technoz

“Perolehan dana atas IPO ini akan dimanfaatkan untuk menumbuhkan kapasitas terpasang 600 megawatt dalam panas bumi. PGEO akan terus mendukung rencana pemerintah untuk bauran energi terbarukan menuju zero emission,” kata Direktur Utama PGEO, Ahmad Yuniarto, di BEI, Jumat (24/2/2023).

Ahmad Yuniarto menargetkan peningkatan kapasitas terpasang panas bumi menjadi 1.272 MW dalam empat tahun mendatang, dari posisi saat ini 672 MW. 

Sementara itu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) , Pahala Mansury, mengungkapkan dana yang diperoleh dari pencatatan diharapkan dapat mengembangkan energi terbarukan berbasis panas bumi di Indonesia. 

“Dengan total dana yang dikumpulkan, diharapkan bisa mengembangkan energi baru dan terbarukan berbasiskan panas bumi. Harapan kami bagaimana energi terbarukan di indonesia bisa tersedia dengan lebih efisien dan lebih luas bagi masyarakat indonesia,” kata Pahala.

Saham Turun Karena Profit Taking Investor

Pelemahan harga saham ini, menurut pengamat pasar modal Hans Kwee, lebih disebabkan jumlah penawaran yang cukup besar. Tercatat 10,35 miliar lembar berhasil diserap pasar. Pada awal pencatatan, investor melakukan aksi ambil untung.

“Kalau saya pikir saham tertekan lebih disebabkan size IPO-nya besar. Apa yang terjadi sebenarnya kan terserah pasar, tapi cenderungnya profit taking oleh investor,” ucap Hans kepada Bloomberg Technoz.

Hans menambahkan, kecenderungan ini tidak berlaku saat jumlah penawaran saham emiten dalam jumlah terbatas sehingga investor masih ingin melakukan pembelian di pasar sekunder. “Tidak akan persis tahu seperti apa, namun investor biasa mintanya naik berkali-kali,” papar dia.

Pencatatan perdana saham PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO). (Dok Rony Zakaria/Bloomberg)

Memerahnya harga saham PGEO di hari perdana listing, lanjut Hans, juga tidak akan memengaruhi proses IPO BUMN lainnya yang ada di pipeline Kementerian BUMN. “Ini fenomena biasa setelah go public, gak ada yang akan mengganggu.

Usai pencatatan saham PGEO, investor masih menantikan BUMN lain yang juga akan menggelar aksi IPO, PalmCo. dengan total target penggalangan dana seluruhnya sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30,3 triliun. Angka tersebut setara dengan pencapaian seluruh IPO perusahaan di BEI tahun lalu.

Dalam penawaran saham perdana yang sama, Pertamina Geothermal juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya 630.398.000 lembar program MESOP atau Management and Employee Stock Option Program. Porsi saham ini maksimal 1,5% dari modal ditempatkan dan disetor.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.

(wep)

No more pages