Logo Bloomberg Technoz

Saham Pertamina Geothermal Melemah, Investor Pilih Profit Taking

Tara Marchelin
24 February 2023 09:57

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energi Ahmad Yuniarto memberi keterangan kepada media usai listing perdana saham. (Dok Rony Zakaria/Bloomberg)
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energi Ahmad Yuniarto memberi keterangan kepada media usai listing perdana saham. (Dok Rony Zakaria/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia, Jumat (24/2/2023), dengan hasil yang kurang menggembirakan. Pergerakan saham PGEO langsung merah.

Tercatat pada awal perdagangan pukul 09:01, saham anak usaha PT Pertamina (Persero) minus 2,86% ke posisi Rp 855/lembar. Pergerakan saham PGEO terus turun ke level Rp 840/lembar atau minus 3,43% dibandingkan harga pelaksanaan sebesar Rp 875/lembar.

Saham Pertamina Geothermal Energi hingga 50 menit perdagangan berada pada posisi Rp 825/lembar atau turun 50 poin (5,71%). Saham PGEO telah diperdagangkan sebanyak 315 juta lembar dengan nilai Rp 263,74 miliar.

Perseroan melepas 10.350.000.000 saham atau mewakili 25% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Total ada yang didapat perusahaan energi terbarukan dan panas bumi ini mencapai Rp 9,06 triliun dari hasil penawaran umum selama 20-23 Februari 2023. PGEO tercatat sebagai emiten ke-19 yang resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

IPO Pertamina Geothermal Energi ini masuk dalam jajaran lima besar pengumpulan dana terbesar di BEI setelah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA),  PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Sementara dari skala global, IPO PGEO jadi yang terbesar ke-3 sepanjang tahun ini, setelah NEXTracker di Amerika Serikat (AS) dan Hunan Yuneng New Energy Battery di China.

Daftar IPO terbesar di dunia dalam setahun.